Hamparan Permadani Hijau di Kota angin, Dimana kota Angin?





Kali ini saya masih mengexplorer Jawa Barat yaitu Kota Kelahiranku dan sedikit melipir dari kabupaten Ciamis menuju kabupaten Majalengka. Kenapa aku masih diam di sini? karena Kota Ku begitu banyak tempat tempat yang harus di explorer. Apalagi Majalengka begitu banyaknya destinasi yang begitu spektakuller yang dimiliki oleh kabupaten ini.


Kota Angin adalah julukan untuk kabupaten ini. Mengapa Majalengka dijuluki kota angin? belum diketahui secara jelas julukan tersebut namun beberapa sumber mengatakan bahwa julukan itu muncul dari orang luar yang berkunjung ke kabupaten Majalengka dan mendapatkan fakta merasakan embusan angin yang cukup kencang di majalengka, mungkin kurang lebihnya seperti itu .

Namun kali  ini saya tidak akan menjelaskan Kota Majalengka yang begitu detail ya hehe. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya menuju Kebun Teh Cipasung Majalengka.

Dari dulu nyari-nyari kebun teh terdekat di  daerah ciamis/tasik itu susah, dan ternyata akhirnya saya menemukan kebun teh cipasung ini. Saya memutuskan untuk melakukan perjalanan kesana. Lalu, apakah saya Solo travel ? Enggak lah, nanti kalo saya solo travel siapa yang akan motoin dari belakang hhe.

Saya bersama sahabat saya melakukan perjalanan menuju Kebun Teh tersebut begitu susahnya untuk menuju kesana bukan masalah akses jalan yang susah tapi karena saya terlalu terpaku menggunakan google maps saat perjalanan,  dan akhirnya saya banyak sekali di kerjai oleh google maps ini, dari mulai saya masuk gang yang sangat kecil dan melipir ke jalanan kecil yang kiri kanannya itu sawah tapi dari situ selalu ada  hikmahnya meskipun saya di kerjai  tapi pemandangan yang saya lalui begitu indah sekali, perbukitan yang sangat luar biasa indahnya dan hijau sekali. Membuat rasa penyesalan saya hilang seketika.

Akhirnya setelah selesai beberapa jam perjalanan yang saya tempuh saya sampai di Kebun Teh Cipasung Majalengka. Saya memarkirkan sepeda motor  di parkiran bawah dan berjalan menuju puncak  beberapa meter untuk menuju puncak kebun tehnya. Karena bentuk kebun teh tersebut berbentuk trasering saya mengambil view paling atas agar terlihat semua kebun teh tersebut.

Belum juga sampai kebun the setiap perjalanan saya sudah disuguhkan oleh hembusan angin yang begitu khas dari suasana kebun teh, hamparan permadani hijau yang melikuk likuk yang saling berpelukan memberikan kesan tersendiri dari kebun teh tersebut terhadap pengunjung yang datang, di kebun teh paling atas terdapat warung dan saung atau biasa di sebut dengan gazebo untuk beristirahat atau bersantai santai sambil minum teh atau kopi.

Rasanya begitu nyaman bersantai disana dinginnya suasana telah di hangatkan oleh secangkir kopi dan view kebun teh  yang sangat begitu indah berjalan jalan mengililingi kebun teh dengan ketenangan tanpa adanya keramaian dan kebisingan dari suatu kota, ah rasanya tak mau beranjak dari tempat ini karena terlalu nyaman. Namun saya tidak bisa berlama lama di tempat ini karena senyaman-nyamnnya tempat yang kita datangi tetap saja rumah adalah tempat untuk kita pulang kembali.





Tempat ini sangat saya rekomendasikan sekali untuk kalian yang mencari ketenangan dari keramaian kota sekalipun untuk menjernihkan pikiran dari stresnya pekerjaan atau masalah yang membuat kita jenuh dan stress dan  tempat ini sangat cocok untuk kita bersantai-santai.

Tiket masuk yang sangat terjangkau bukan menjadi halangan untuk ke tempat ini, tiket masuknya pun hanya Rp 5000 dan parkir motor hanya Rp 2000 . sedangkan untuk jam operasionalnya dari jam 08.00-16.00 wib. Apalagi yang kalian pikirkan lagi , go traveler..

Semoga bermanfaat dan salam literasi untuk para pecinta traveler..

Belum ada Komentar untuk "Hamparan Permadani Hijau di Kota angin, Dimana kota Angin? "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel